Cari Blog Ini

Selasa, 27 April 2010

Pendidikan Sekolah Dan Kuliah Itu Jangan Terlalu Serius Sama Nilai

Pendidikan Sekolah Dan Kuliah Itu Jangan Terlalu Serius Sama Nilai

 

 sudah dengar belom sama berita ada anak sekolah yang mati bunuh diri karena tidak lulus ujian nasional alias un? ngedenger itu berita aja udah bikin muak sama sistem pendidikan kita. semua ini gara-gara budaya yang menomorsatukan sekolah dan kuliah. lebih parah lagi yaitu komersialisasi pendidikan yang bener-bener diskriminasi abis buat orang tidak mampu.

semua itu ujung-ujungnya adalah nilai. kalau mau lulus syaratnya nilai, kalau mau lanjut ke pendidikan yang lebih tinggi atau melamar kerja harus punya nilai bagus, mau beasiswa harus nilai bagus, dan lain-lain. kenapa hati, kreatifitas, emosi, budi pekerti, dan lain-lain tidak dinilai? jadinya ya ada saja siswa siswi, guru, pihak sekolah, dll yang berupaya sekuat tenaga agar siswanya dapat nilai bagus dengan menghalalkan berbagai cara. kalo anak murid dapat nilai jelek, gurunya disalahin, kan gak adil tuh.

lagipula ujian kalau belajar dulu ya percuma lah yaw. seharusnya yang namanya ujian itu ya harus spontan tanpa belajar buat bener-bener tes apa aja yang ada di otak siswa. soal-soalnya juga jangan yang teksbook banget gitu loh. soal harus esay semua biar ketahuan siapa yang bodoh dan siapa yang jenius.

yang paling penting itu pendidikan itu cuma buat melatih otak dan media bersosialisasi siswa aja, jangan dijadiin penghambat masa depan seseorang. jadi jam belajar dikurangi yang sisanya siswa belajar praktek bertahan hidup di masa depan dengan berbagai keterampilan. emangnya yang nilainya bagus itu udah pasti bisa ngalahin yang nilainya jelek di masa depan? makanya biarin siswa belajar bisnis, belajar seni, belajar jadi karyawan yang baik, dan lain-lain. jangan sampai begitu lulus sma atau sarjana nganggur dan jadi beban keluarga.

jangan semua siswa dipaksa makan buku pelajaran mulu disuruh menghapal soalnya tidak semua orang bakat bisa menghapal banyak. terusnya juga kalau udah gede lowongan buat yang jago hapalan doang juga tidak banyak. negara kita susah maju kalau cuma mencetak sdm penghapal teori saja tanpa bisa praktek dan mengembangkan apa yang sudah ada.

ajarin dong anak-anak kita cara membuat handphone, prosesor, microchip, lagu, mobil, rumah yang bagus, pertanian modern, satelit, film animasi, kedokteran, membuat kota dari nol, listrik tenaga surya, tv lcd liquid, dan lain-lain. ya wajar lah kalau jarang banget orang kita yang inovatif soalnya cuma diajarin jadi tukang ngapalin teori orang saja. jangan paksa ambil pelajaran yang tidak berbakat dan tidak minat, biarkan siswa yang pilih dan biarkan mereka lulus atau tidak lulus. biarkan anak-anak mengembangkan diri tanpa dipaksa, tapi buat mereka jadi mereka malu sendiri kalau bodoh dan tidak menguasai banyak ilmu. nah nanti pas mau kerja ya yang dites ya kemampuan yang dikuasai yang sesuai bidang pekerjaan saja.

kalau pada boikot pendidikan indonesia bisa berabe nih. anak-anak pada tidak mau sekolah dan pada belajar persiapan masa depan sendiri secara berkelompok. kalau mau ijazah tinggal ikut sekolah program paket a, paket b dan paket c yang cepat dan gampang lulus daripada yang reguler. abis soalnya pelajaran di sekolah cuma hapalan saja intinya. padahal kemampuan kerja yang penting daripada menghafal. toh setelah lulus pun pada lupa teori pelajaran yang pernah dihapal kok.

ayo pemerintah tolong perbaiki sistem pendidikan kita. jangan ikutin yang lain saja, tapi coba kreatif dikit lah...

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar